hampir berakhir
Untuk kesekian kalinya yang kupunya hanya lah diriku sendiri, berpura pura kuat sembari mengelus kepalaku. Menjadi orang yang paling membohongi dirinya sendiri,menjadi sosok yang seolah olah tak perna lelah dan menjadi paling kesepian diantara gelapnya malam, menjadi yang paling menyedihkan diantara sudut ruangan. Kupikir awalnya ini sangat mudah hanya dengan melangkah kan kaki namun nyata nya begitu sulit hingga rasanya aku ingin menyerah pada dunia, namun hari esok tetap saja membuatku terbangun.
siallll... aku ingin berakhir disini, aku lelah kian kali nya menjadi manusia yang paling kesepian, aku lelah berdebat dengan isi kepalaku, aku lelah untuk menjadi yang paling bertahan.
Bahkan dia saat aku ingin berada dipelukan seseorang dan menangis, lalu siapa yang akan menjulurkan tangannya untuk memelukku? siapa bahu yang bisa ku pinjam untuk menangis? tidak ada yang peduli akan hal itu bahkan saat aku tiada dunia akan tetap baik baik saja. Lalu apa arti ku masih berdiri ditempat ini? aku sendiri saja kebingunan atas pertanyaanku apalagi semua orang.
Kupikir mungkin dengan hilangnya aku dari siapa siapa, mungkin akan lebih baik. Karena kurasa semua orang pergi begitu saja dariku,aku takut melawan rasa sepi dihatiku!!!! Semua orang bahkan seenaknya meninggalkanku, hanya aku yang berdebat dengan isi kepalaku untuk tetap sadar dan kini aku lelah jadi silahkan saja jika ingin pergi atau tetap bertahan disini.
Karena aku hanya punya aku dengan segala kekurangan ku dan itu mungkin kebanyakan alasan orang orang pergi, dan aku hanya butuh satu, satu saja yang tidak akan meninggalkanku tapi kurasa tidak ada dan tak mungkin bahkan saat gelappun bayangan saja hilang entah kemana atau mungkin tenggelam dalam kegelapan?.
Bahkan orang yang paling tahu betapa menyedihkannya hidupku pun kini telah menjauh...
Bahkan dia yang ku anggap akan tetap bersamaku hingga akhir, kini entah kemana bahkan telah berjanji untuk menetap kini lenyap...
Dia yang paling tahu bagaimana susahnya aku menjalani hari hariku kini dia yang pergi dengan mengingkari janjinya...
Semua manusia sepertinya sama saja "omongannya tak bisa di pegang" manusia memang cepat sekali berubah, hari ini dia menjadikan mu semestanya esok dia bisa saja membuangmu bagaikan sehelai kertas, hingga hujan turun kertas itupun hilang terbawa air tintanya juga ikut luntur oleh genangan air.
Jadi stop berharap pada siapa siapa, karena yang peduli akan apa yang kamu rasa itu hanyalah dirimu sendiri, tapi kita pun kadang membohongi diri sendiri untuk tetap kuat meski hati rasanya hampir mati.
Komentar
Posting Komentar